Cara Mendapatkan Ajian Pancasona (Ilmu Kebal)
Suara Pantura-Ajian
Pancasona sangat tersohor diseluruh tanah jawa terlebih pada masa lalu dimana
kekuatan dan kedigdayaan masih menjadi andalan dalam masyarakat. Meskipun cara
mendapatkan ajian pancasona bukan suatu hal yang mudah namun terbukti banyak
juga tokoh pendekar mampu menguasai ilmu tersebut.
Dengan menguasai ajian Pancasona seseorang tidak akan mempan
walaupun kena tebas jenis senjata apapun termasuk pusaka seperti keris dan
tombak. Karena itu pula seseorang yang menguasa ilmu ini mampu mengalahkan
lawan tandingnya dengan mudah. Sepanjang sejarah tidak banyak tokoh yang
memiliki jenis ajian langka tersebut.
Disisi lain masih ada ajian rawa rontek yang juga memiliki
tingkat kadigdayan tak kalah dengan Pancasona. Jika kita tarik ke belakang
sebutan rawa rontek lebih mengarah ke jenis ilmu kanuragan yang diperoleh
dengan cara instan dan sesat.
Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama sistem
pemerintahan kerajaan di pulau jawa telah melahirkan penguasa dan para pendekar
dengan kemampuan luar biasa. Kekuatan suatu kerajaan termasuk didalamnya para
raja dan bawahannya menjadi sangat penting baik dalam mempertahankan kekuasaan
maupun dalam menguasai daerah perluasan.
Ajian rawa rontek disebut-sebut sebagai ilmu kebal yang
telah ada sejak masa hindu budha di Indonesia. Pada masanya ilmu kebal ini
banyak digunakan para pemberontak kerajaan, perompak, dan begal dalam melakukan
aksinya. Kemiskinan dan himpitan ekonomi pada masa lalu diyakini sebagai salah
satu sebab banyak bermunculnya kriminalitas di seluruh penjuru kerajaan.
Menjadi pemberontak maupun perampok merupakan pilihan besar
dalam kehidupan seseorang dengan segala resiko yang mereka hadapi. Untuk
mensukseskan aksi mereka tentunya memerlukan modal tekad kuat serta kemampuan
dalam hal kanuragan. Disinilah ajian rawa rontek mulai muncul dan berusaha
dikuasi secara sesat oleh para “pendekar golongan kiri”.
Beberapa tokoh mengatakan jika cara mendapatkan ajian rawa
rontek tidak serta merta dapat dilakukan dengan mudah. Selain membutuhkan
seseorang yang ahli dibidangnya sebagai guru syarat dan ketentuan dalam
menjalani ritual rawa rontek tergolong sangat berat. Puasa patigeni hingga
bersemedi di tempat-tempat tertentu menjadi salah satu syarat dalam usaha
menguasai ilmu kebal.
Dalam perkembangannya kemunculan Islam di tanah air sedikita
banyak memberikan dampak terhadap jenis keilmuan yang menyebar di Indonesia.
Dimana pada masa kejayaan Hindu dan Budha di tanah air mayoritas jenis ilmu
kanuragan didapatkan dengan cara musrik dan masih erat kaitannya dengan sistem
kepercayaan yang dianut masyarakat seperti bersemedi di tempat-tempat angker,
meminta bantuan roh-roh halus, menyediakan sesaji maupun tumbal, dan lain
sebagainya.
Pada masa islam munculah ilmu tanding dari rawa rontek yang
disebut dengan ajian pancasona. Jenis ajian ini sama halnya ilmu rawa rontek
berguna sebagai benteng pertahanan diri dari serangan musuh.
Dari uraian di atas sedikit banyak dapat kita lihat apa saja
persamaan dan perbedaan kedua jenis ilmu kebal antara ajian pancasona dan
rawarontek. Keduanya sama-sama menjadi ajian pamungkas seseorang dalam bertanah
dari serangan musuh. Tak mempan tergores senjata maupun pusaka apapun menjadi
salah satu ciri dari kedua jenis ajian tersebut. Namun demikian ajian pancasona
dan rawa rontek memiliki perbedaan penting yang perlu kita ketahui.
Ajian rawa rontek adalah sebuah ilmu kekebalan badan yang
didapatkan dengan cara sesat dan biasanya dikuasai oleh tokoh-tokoh bengis dan
jahat sementara ajian pancasona dikuasai untuk mengimbangi ilmu kebal rawa
rontek dan didapatkan dari jalan kebenaran. Selain didapatkan dengan cara
berbeda kedua jenis ajian kanuragan ini juga memiliki sifat berbeda pula dimana
ajian rawa rontek menjadikan si pemilik gampang emosi dan lebih condong ke arah
kemunkaran sementara ajian pancasona menjadikan si pemilik lebih sabar dan
membela kebenaran meskipun harus menanggung resiko besar.
Cara Mendapatkan Ajian Pancasona
Sejak awal catatan ini telah kami sampaikan jika cara
mendapatkan ajian pancasona bukanlah perkara yang mudah. Dimana dalam “laku”
mempelajarinya membutuhkan waktu, kesabaran, dan keikhlasan. Menurut sebuah
padepokan spiritual ajian pancasona dapat dikuasai melalui beberapa langkah
sebagai berikut:
Pembersihan dan pensucian diri mulai dengan mandi besar.
Pembersihan dan
pensucian tempat serta pakaian baik dari najis kecil maupun besar.
Sholat hajad untuk meminta keilmuan ajian pancasona.
Melakukan puasa apit weton selama 6 pasaran (kurang lebih 7
bulan).
Melakukan puasa hajad selama empat puluh hari.
Akhiri ritual dengan memberi makan 40 anak yatim dan fakir
miskin di sekitar.
Selama menjalankan ritual di atas seseorang juga wajib
membaca mantra sebagai kunci ajian pancasona setiap sholah fardhu sebanyak dua
puluh satu kali. Adapun bacaan mantra tersebut dapat kita lihat di bawah ini.
Bismillahi,
Nyat ajiku pancasona,
Wiyat ingsun ing jroning bumi, surya murup ing dada ingsun,
Langit sap pitu sabuwana jagating gusti,
Babadan tan kena pucuk, urip tan kenaning pati,
Ingsung pangawak jagad, landeping gaman tan mempan ing badan
ingsun.
laa hawla wa laa quwwata illa billah
Beratnya syarat dan cara menjalankan amalan Pancasona
menjadi salah satu sebab ajian tersebut sangat sedikit dikuasai oleh masyarakat
di masa lalu. Bahkan meskipun banyak orang yang melakukan langkah serupa serta
telah didampingi oleh guru spiritual namun tidak seluruhnya berhasil menguasai
ilmu tersebut. Sekian sedikit catatan mengenai cara mendapatkan ajian pancasona
(ilmu kebal), jadikan artikel di atas sebagai dongeng dan cerita rakyat semata
dan tidak disarankan untuk diamalakan di masa modern seperti saat ini. Cerita gaib.com
loading...
Post a Comment