Agus-Sylvi habiskan dana kampanye Rp 68 M, sisa duit Rp 15 juta
Suarapantura.com
- Tim pemenangan pasangan cagub-cawagub nomor urut satu Agus Harimurti
Yudhoyono- Sylviana Murni menyerahkan laporan penerimaan dan pengeluaran selama
masa kampanye berlangsung. Tercatat, total sumbangan dana yang diterima pasangan
Agus-Sylvi mencapai Rp 68 Miliar.
"Kita menyerahkan laporan jumlah sumbangan dan
pengeluaran. Total sumbangan yang kita terima itu Rp 68 miliar dan pengeluaran
Rp 68 miliar. Saldo yang ada itu di rekening bank itu Rp 1 juta dan cash Rp 14
jutaan lah sisanya," terang bendahara umum tim pemenangan Agus-Sylvi,
Gatot Suwondo, saat berada di Kantor KPUD DKI Jakarta, Salemba, Jakarta Pusat,
Minggu (12/2).
Gatot menambahkan, kontribusi terbesar bagi dana kampanye
Agus-Sylvi berasal dari sumbangan kelompok masyarakat. Sedangkan sisanya
didapat dari sumbangan perorangan.
"Sumbangan yang diterima itu Paslon Agus-Sylvi itu
total menyumbangkan Rp 430 juta. Dari DPD partai pendukung itu masing-masing Rp
350 juta sehingga totalnya Rp 3 miliar. Terus dari individu sebanyak 43 orang
jumlahnya Rp 6,6 miliar," kata Gatot.
Dia menuturkan, yang paling banyak memang dari kelompok. Ada
109 kelompok dengan total jumlah Rp 52,5 miliar dan 13 badan usaha sebanyak Rp
6,3 miliar. Jadi 76 persen sumbangan dari kelompok. Kelompok misalnya ada
kelompok pasar, pedagang, dan asosiasi.
Dari sisi pengeluaran, dana paling besar digunakan untuk
kegiatan tatap muka. Baik pertemuan tertutup maupun terbuka. Sedangkan sisanya
banyak dialokasikan untuk alat peraga penunjang seperti atribut kampanye.
"Dari jumlah ini dari segi pengeluaran 42 persen
terpakai dalam mengadakan pertemuan baik tatap muka, khusus terbatas. Ataupun
pertemuan umum itu 41 persen. Kemudian untuk peraga, spanduk kaos, dan
sebagainya itu sebesar Rp 16 miliar atau 24 persen dari pengeluaran,"
jelasnya.
Pasangan Agus-Sylvi juga menggelontorkan dana untuk konsumsi
dan pulsa saksi di 13 ribu TPS. Mereka pun mengupgrade IT dengan biaya Rp 4
miliar atau enam persen dari total pengeluaran.
"Karena kita para saksi akan memfoto pada waktu
tabulasi, foto C1 langsung dikirim ke pusat dan Insya Allah real time kita bisa
tahu siapa yang nomor 1,2,3 basisnya di TPS. Sehingga nanti ke atas kalau ada
kecurangan basis ini yang akan kita gunakan sebagai bukti di MK. Nah yang lain
lagi adalah biaya operasi yang setiap minggu kita keluarkan kita habiskan Rp
3,5 miliar. Jadi totalnya Rp 68,954 miliar," sambungnya.
Masih menurut Gatot, pasa kesempatan itu tim pemenangan
sudah memberikan dokumen terkait kepada pihak KPUD Jakarta. Seperti bukti
setoran dan juga nama-nama para penyumbang.
"Semua yang diserahkan itu dokumen pendukung yang
nyumbang, setoran, nama setoran ke bank. Laporannya kwitansi-kwitansi akan
diserahkan kemudian. Kita sudah diberitahu akuntannya siapa dan besok data-data
ini akan diserahkan jam 10.00 kepada akuntan. Setelah itu kita bicara sama
akuntan untuk verifikasi," tutup Gatot. (merdeka.com)
loading...
Post a Comment