Akhir Pelarian si Bisul, Provokator Bentrokan 4 Desa di Indramayu
Indramayu -
Jajaran Polres Indramayu menangkap dan mengamankan warga yang diduga sebagai
provokator pemicu bentrokan warga yang melibatkan empat desa di Kabupaten
Indramayu, Jawa Barat. Bentrokan ini dipicu gara-gara perang mulut di media
sosial Facebook terkait kabar seorang warga tewas kecelakaan yang dipelintir
menjadi tewas dibunuh.
Setelah melakukan penyelidikan sepekan terakhir, Polres
Indramayu meringkus Ras alias Bisul (32), warga Desa Bulak, Kecamatan
Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Bisul diduga kuat sebagai provokator
penyerangan dan perusakan ratusan rumah di Blok Bojong, Desa Curug, Kandanghaur
beberapa hari lalu.
Bisul tertangkap saat berada di persembunyiannya di Muara
Angke, Jakarta Utara. Polisi memburu Bisul yang setelah menjadi provokator
penyerbuan ribuan gabungan warga Bulak dan Parean ke Bojong, kabur dan
melarikan diri.
"Kita tangkap saat dia mendirikan gubug yang akan
menjadi tempat persembunyian di pemukiman nelayan di Muara Angke Jakarta,"
tutur Kapolres Indramayu AKBP Eko Sulistiyo, Jumat (20/1/2017).
BACA JUGA
Perang Mulut di Medsos Picu Tawuran 4 Desa
Saat Polisi Terjepit di Antara Konflik Lama Warga 2 Desa
Nelayan
Ladang Ganja Tersembunyi di Kebun Jagung Perbatasan Papua
Nugini
Dari Bisul, polisi berharap bisa menangkap para provokator
lainnya. Sejumlah nama sudah masuk ke daftar orang yang dicari dan tengah dalam
perburuan.
Selain provokator, polisi juga memburu pemilik sejumlah
laman Facebook yang menyebarkan berita hoax dan berujung kerusuhan fatal itu.
Sebab dari informasi hoax yang menjadi viral di medsos itu warga terpancing
melakukan penyerangan.
"Penyebar hoax juga kita buru. Bisul terancam melanggar
Pasal 170 KUHP tentang Perusakan dengan ancaman maksimal 6 tahun kurungan
penjara," tutur Eko.
Pada 10 Januari 2017, ribuan warga dari Desa Bulak, Desa
Parean Girang, dan Desa Peran Ilir menyerang dan merusak sedikitnya 120 rumah
warga Blok Bojong, Desa Curug, Indramayu, Jawa Tengah.
Penyerangan dipicu provokasi lewat medsos yang dilakukan
sebuah akun palsu di Facebook. Terjadi perang mulut yang disebabkan berita hoax
soal pembunuhan salah satu warga Desa Parean. Padahal, warga dimaksud faktanya
tewas karena mengalami kecelakaan tunggal.
Warga desa-desa yang bertikai sendiri sudah melakukan
perdamaian. Pemkab Indramayu sampai harus memberikan bantuan kepada warga yang
rumahnya dirusak karena bentrokan itu.
Kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah akibat perusakan
120 rumah beserta seluruh isi serta kendaraan milik warga Bojong.
"Ini gara-gara berita kecelakaan tunggal yang
dipelintir sebagai berita pembunuhan. Kemudian warga saling menantang lewat
medsos. Dari situ lalu memicu penyerangan," tutur Eko. (Liputan6.com)
loading...
Post a Comment