Akupunktur Bisa Bantu Redakan Nyeri Kronis dan Depresi
SUARA PANTURA-Nyeri kronis dan depresi bisa menjadi dua
kondisi yang berkaitan. Ketika seseorang mengalami nyeri kronis tak
berkesudahan, depresi bisa dialami orang yang bersangkutan Nah, akupunktur
disebut mampu meredakan dua kondisi tersebut
Menurut Hugh MacPherson, profesor dari Acupuncture Research
di University of York di Inggris, akupunktur memberikan peningkatan angka yang
cukup signifikan terhadap pengobatan nyeri kronis dan depresi. Dengan begitu,
diharapkan para ahli kesehatan bisa lebih percaya diri saat memilih akupunktur
sebagai bentuk terapi yang diberikan pada pasien.
"Tidak hanya lebih hemat. Akupuntur juga mengurangi
rasa sakit dan memperbaiki suasana hati. Sehingga bisa mengurangi
ketergantungan pada obat. Terlebih konsumsi obat pasti memiliki efek
samping," kata MachPherson dikutip dari Indian Express.
Studi ini melibatkan sekitar 18.000 pasien yang didiagnosis
nyeri kronis pada leher, punggung bawah, kepala dan lutut.
Dalam sebagian besar studi ini, peneliti memberikan
akupunktur dan perawatan medis standar bagi pasien dengan nyeri kronis.
Perawatan medis yang diberikan pun seperti pemberian obat anti-inflamasi dan
fisioterapi.
Hasil studi yang juga diterbitkan di National Institue for
Health Research (NIHR) ini menunjukkan penurunan angka sakit kepala dan
serangan migrain pada pasien. Selain itu, akupunktur dilaporkan mampu
mengurangi keparahan nyeri leher dan punggung bawah secara signifikan
dibandingkan dengan penambahan perawatan medis.
"Ditunjukkan pula akupunktur bisa mengurangi rasa sakit
dan keluhan pada pasien osteoarthritis. Sehingga mengurangi ketergantungan pada
obat anti-inflamasi untuk mengontrol rasa sakit," sambung MachPherson.
Selain itu, peneliti juga melakukan uji klinis baru untuk
depresi. Peneliti melakukan akupunktur serta konseling dan membandingkannya
efektivitasnya dengan obat seperti anti-depresan.
Dalam uji klinis yang melibatkan 755 pasien ini, para
peneliti menunjukkan akupunktur dan konseling secara signifikan mengurangi
angka keparahan depresi. Manfaatnya pun bisa berkelanjutkan hingga 12 bulan
setelah pengobatan.(DETIK.com)
loading...
Post a Comment