Busyeet... Banjir Di Teluk Jambe Capai Hingga 2 Meter
KARAWANG - Setelah
sempat surut satu hari, banjir kembali menggenangi Desa Karangligar Kecamatan
Telukjambe Barat, Kamis (16/2). Tak hanya ratusan rumah penduduk, bahkan
puluhan hektare sawah ikut tergenang. Selain itu aktivitas warga yang mayoritas
petani menjadi lumpuh. Banjir terjadi akibat luapan sungai Cibeet dan Citarum
yang bertemu di Desa Karangligar.
Warga yang menjadi korban banjir terpaksa kembali mengungsi
di posko pengungsian yang sudah disiapkan pemerintah daerah. Namun begitu masih
banyak warga yang enggan mengungsi dan memilih untuk bertahan di rumahnya
masing-masing.
Warga enggan mengungsi karena alasan ingin mengamankan
barang berharga mereka.
Lokasi banjir paling parah terjadi di 2 RT Kampung
Pengasinan yang mencapai 2 meter. Seluruh warga di dua RT ini sudah dievakuasi
oleh petugas BPBD sejak Kamis (16/2) pagi. Banjir diperkirakan akan semakin
tinggi karena curah hujan masih turun membuat air sungai meluap.
Petugas lapangan Badan Pendanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Karawang, Kaming mengatakan, Desa Karangligar merupakan daerah rawan bajir
paling parah di Karawang. Pasalnya Desa Karangligar menjadi titik pertemuan
antara sungai Cibeet dari Bogor dengan Sungai Citarum dari Bandung. Jika daerah
Bogor dan Bandung hujan deras, maka desa Karangligar akan banjir.
“Jadi banjir lebih banyak terjadi karena banjir kiriman,”
Katanya.
Dikatakan Kaming, banjir sempat surut dalam satu hari
kebelakang. Warga pun sempat kembali ke rumah miliknya untuk membesihkan
lumpur. Namun hujan yang turun sejak Rabu (15/2) malam hingga Kamis (16/3) pagi
membuat air kembali menggenangi rumah penduduk.
“Makanya posko pengungsian tidak kita bongkar sampai musim
hujan selesai karena daerah ini pasti banjir lagi,” katanya.
Dijelaskan Kaming, selain menggenangi rumah penduduk, banjir
juga menggenangi areal persawahan. Sawah petani yang sudah berusia 3 bulan
terendam air setinggi pinggang orang dewasa. “Kasihan petani sudah mau panen
sawahnya malah terendam. Apalagi kebanyakan petani disini tidak ikut program
asuransi,” katanya. (pasundan)
loading...
Post a Comment