Indramayu Gagal Capai Target PAD Retribusi Perizinan, Ini Sebabnya...
INDRAMAYU –
Pendapatan asli daerah (PAD) retribusi perizinan usaha tahun 2016 lalu ternyata
gagal mencapai target. Dari target pencapaian pendapatan sebesar Rp 9 miliar
pada 2016 lalu, ternyata hanya tercapai Rp 4,3 miliar.
Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Indramayu, M Alam Sukmajaya
mempertanyakan pencapaian PAD sektor perizinan usaha yang masih rendah.
“Realisasinya di bawah target. Kami juga telah mengundang Kepala Badan
Penanaman Modal dan Perrizinan (BPMP) Kabupaten Indramayu terkait rendahnya
pencapaian target tersebut,” kata Alam.
Alam mengungkapkan, target Rp 9 miliar dinilai cukup
realistis untuk bisa dicapai. Pasalnya potensi pendapatan dari perrizinan usaha
juga cukup besar. Menurutnya, harus ada inovasi dari internal BPMP untuk
meningkatkan target PAD ke depan.
Selain pencapaian pendapatan perrizinan yang anjlok, ujar
Alam, angka investasi juga mengalami penurunan. Faktor penyebab rendahnya
capaian investasi, salah satunya akibat dibukanya tol Cikopo-Palimanan
(Cipali).
Seperti diketahui, akses pintu tol Cipali di Kabupaten
Indramayu hanya ada di Kecamatan Cikedung. Sementara pintu tol itu berjarak
sekitar 40 km untuk sampai ke jalur pantura atau sekitar 64 km ke Indramayu
Kota.
Dampaknya, para pengguna kendaraan yang melewati jalan tol
Cipali enggan keluar dari pintu tol Cipali di Kecamatan Cikedung. Mereka lebih
memilih keluar di pintu tol Palimanan Kabupaten Cirebon. Sementara yang mau ke
Kota Indramayu lebih memilih jalur pantura, karena waktu tempuh hampir sama.
Kondisi itu membuat investor enggan menanamkan modalnya di
Kabupaten Indramayu. Bahkan, ratusan usaha, terutama rumah makan yang telah
bertahun-tahun beroperasi di sepanjang jalur pantura Indramayu gulung tikar.
Hal itu berbeda dengan iklim investasi di Kota/Kabupaten
Cirebon yang justru meningkat pesat. Sekitar 200 hotel baru, bahkan berdiri di
Kota dan kabupaten Cirebon pasca beroperasinya tol Cipali. Hal itu
dikarenakan,akses dari pintu tol di Cirebon lebih dekat.
Keberadaan Tol Cipali itu akhirnya membuat Pemkab Indramayu
menurunkan target investasinya pada 2016. Pada tahun 2016 lalu, target
investasi di Kabupaten Indramayu hanya Rp 143 miliar.
Sementara menurut anggota Komisi C DPRD Kabupaten Indramayu,
Dalam SH KN wilayah yang layak untuk dijadikan lokasi investasi adalah di
Kecamatan Krangkeng. Di lokasi ini, masih belum ada industri atau perusahaan
swasta yang berdiri.
Padahal, secara geografis cukup strategis. “Krangkeng
merupakan perbatasan Kabupaten Cirebon serta tidak terlalu jauh dengan
pelabuhan Cirebon, jadi cukup potensial,” kata dia. [radarcirebon]
loading...
Post a Comment