Miliki Pulau Gegara Menyan, Anggasari Berambisi Menjadi Desa Wisata di Pantura Subang
Sukasari – Masyarakat desa Anggasari kini
sedang gencar mengembangkan potensi wisata “pulau” Gegara Menyan yang ada di
wilayahnya. Sebuah pulau pasir yang membentang
dari barat ke timur meliputi dua wilayah Kecamatan yakni Kecamatan
Sukasari dan Kecamatan Legon Kulon. Untuk mencapai pulau ini dari desa
Anggasari pengunjung harus menggunakan perahu menyusuri kali Kamal sambil
menikmati keindahan hutan mangrove. Dengan adanya potensi wisata ini, desa
Anggasari berambisi menjadi pelopor desa wisata di wilayah Pantura Subang.
(baca dulu : Wow!, Ternyata Subang Miliki Gegara Menyan, Pulau Tersembunyi di
Lepas Pantai Utara)
Namun dalam perjalanannya, ada beberapa kendala yang
dihadapi dalam pengembangan wisata pulau Gegara Menyan ini. Salah satunya
adalah air pasang yang biasanya terjadi ketika musim angin barat dimana cuaca
di laut kurang baik. Pada waktu tak tentu air pasang ini bisa menyusutkan luas
pulau Gegara Menyan.
Pulau Gegara Menyan ketika musim kemarau
Pulau Gegara Menyan ketika musim hujan / angin barat,
biasanya luasnya menyusut dan airnya lebih keruh
“Dalam kondisi normal ketika musim kemarau panjang pulau diperkirakan
tidak kurang dari 3,5 km dengan lebar variasi, berkisar antara 50 meter sampai
dengan 200 m, namun ketika musim angin barat biasanya luasnya menyusut” kata
Eeng Samsu Ernawan, Wakil Ketua Kompepar Kecamatan Sukasari .
Pulau ini juga sebenarnya sempat hilang tertelan air laut
beberapa waktu lalu dan baru timbul kembali pada tahun 2011. Dahulu pulau ini
ditumbuhi berbagai pepohonan. Namun karena permukaan air laut naik, pulau ini
kemudian menghilang untuk beberapa lama.
Karenanya Eeng berharap adanya pembangunan tembok penahan
ombak (break water) yang kokoh sepanjang tepian pulau melingkar sekelilingnya
untuk menghambat abrasi.
“Pulau Gegara Menyan nantinya akan nampak bagaikan sebuah benteng alamiah yang kokoh, yang tidak saja
mampu melindungi tanah kehutanan atau asset negara dan pulau-pulau kecil di
sekitarnya, tetapi juga akan mampu melindungi mata pencaharian ratusan warga
pantura khususnya yang bergerak dibidang budidaya perikanan air payau,” jelas
Eeng yang juga menjabat sebagai ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH)
Anggasari.
Kendala lainnya adalah kondisi kali Kamal yang terlihat
kurang bersih dengan banyaknya sampah dan bangunan jamban atau MCK yang
mengurangi keindahan sungai. Mengenai hal ini Kepala Desa Anggasari, H. Sudarma
mengatakan bahwa pihaknya sudah mengajukan normalisasi kali Kamal.
Menyusuri Kali Kamal Menuju Pulau Gegara Menyan
“Nantinya bangunan-bangunan tanpa ijin termasuk MCK di
pinggir sungai akan dibongkar, kemudian juga akan ada program pembuatan jamban
untuk tiap keluarga dan setelah dilakukan normalisasi nantinya di sepanjang
sungai akan dibuat taman untuk memperindah ” jelas H. Sudarma.
Selain itu fasilitas-fasilitas pendukung pariwisata lainnya
juga akan dipersiapkan, seperti dermaga, lahan parkir, toilet dan lain-lain.
Dirinya berharap bantuan dari berbagai pihak untuk pengembangan wisata di sini
mulai dari perencanaan wisata, perbaikan akses dan sebagainya. Terkait
pengembangan oleh-oleh untuk pengunjung misalnya, nantinya desa Anggasari akan
menggandeng PLUT KUMKM Subang untuk mengembangkan potensi KUMKM di sana dengan
memanfaatkan berbagai potensi yang ada.
Menurut ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Anggasari,
Edi Nurdin sesuai kesepakatan musyawarah desa, nantinya wisata pulau Gegara
Menyan, desa wisata Anggasari akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa
(Bumdes) Anggasari.
“Semoga dengan dikembangkannya desa wisata Anggasari akan meningkatkan
perekonomian masyarakat Anggasari,” katanya. KOTASUBANG.com,
loading...
Post a Comment