Suka Marah-Marah Ternyata Memang Benar Bisa Meningkatkan Resiko Penyakit Jantung
Meskipun ada pepatah yang menyebutkan jika sabar itu tak ada
batasnya, dalam realitanya kita bisa saja marah andai sesuatu yang buruk
terjadi pada kita. Memang, marah bisa menjadi hal yang wajar dan bahkan bisa
membuat kita melepaskan berbagai emosi negative yang terpendam. Sayangnya, bagi
pakar kesehatan, ada baiknya kita lebih baik dalam menahan amarah karena jika
kita termasuk orang yang mudah marah, ada kecenderungan kita akan beresiko
terkena penyakit jantung.
Fakta ini didapatkan dari penelitian yang dilakukan di
Kanada dan hasilnya dipublikasikan dalam jurnal Circulation. Dari penelitian
ini, diketahui bahwa saat kita sering marah-marah atau kesal, maka resiko untuk
terkena penyakit jantung atau stroke bisa meningkat hingga 80 persen. Pakar
kesehatan dr. Andrew Smyth yang berasal dari McMaster University berkata jika
emosi yang muncul saat marah atau kesal bisa memicu penyumbatan aliran darah
menuju ke jantung hingga ke area otak. Karena alasan inilah amarah juga bisa
memicu pendarahan pada otak, infeksi saluran kandung kemih, dan kelelahan
ekstrim dalam jangka panjang.
Saat kita marah, tubuh juga mengalami perubahan keseimbangan
kadar hormon yang bisa membuat peningkatan kadar adrenalin yang memicu semakin
cepatnya denyut jantung, peningkatan tekanan darah, sekaligus suhu tubuh. Andai
hal ini terjadi secara mendadak, maka tubuh pun akan mengalami penurunan
kesehatan dan meningkatkan resiko terkena penyakit jantung atau stroke.
Penelitian lain yang hasilnya dipublikasikan oleh European
Hearth Journal menyebutkan jika kita mudah marah, maka kita juga akan cenderung
mudah untuk mati dalam usia yang lebih muda jika dibandingkan dengan mereka
yang lebih sabar dan tidak mudah terpancing emosinya. Hal ini berarti, ada
baiknya memang harus lebih baik dalam melatih emosi kita agar menjadi orang
yang lebih bersabar dalam menghadapi berbagai hal agar tidak mudah terkena
penyakit. (DokterSehat.Com)
loading...
Post a Comment