Survei LKPI: Warga Ingin Anies-Sandi Pimpin Jakarta
Suarapantura.com
- Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) menggelar survei jajak pendapat warga
DKI Jakarta dalam menentukan pilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta
2017-2022, sejak 6 Februari hingga 10 Februari 2017 di 5 Kotamadya, dan 1
kabupaten di Provinsi DKI Jakarta.
Koordinator Survei LKPI, Sutisna mengatakan, populasi yang
menjadi dasar klaim dari survei ini disebut sebagai populasi eleksi atau
terpilih, yakni semua orang yang memiliki hak pilih dalam Pilkada DKI Jakarta.
Sampel penelitian diambil dari sejumlah responden yang
ditentukan secara sampling kluster (cluster sampling).
"Dari satu rumah tangga diambil 1 anggota keluarga
berdasarkan acak setiap TPS yang memenuhi syarat sebagai calon pemilih, yaitu
berumur minimal 17 tahun dan terdaftar dalam DPT," kata Sutisna dalam
keterangannya, Minggu 12 Februari 2017.
Sementara itu, sample diambil berdasar data DPT dari KPU DKI
Jakarta dalam Pilkada DKI Jakarta dengan jumlah pemilih tetap berjumlah
6.983.692 orang dan 15.059 TPS tersebar 44 kecamatan dan 267 kelurahan. Adapun
sampelnya adalah individu yang terpilih berdasar persyaratan memilih dalam
pilkada.
Selain itu, kata dia, jumlah sample atau responden yang
diambil dalam survei ini adalah sejumlah 1.816 warga DKI Jakarta dari yang
terdaftar dalam DPT .
Dia menyebutkan, Pilkada DKI Jakarta 2017 yang berjumlah 6.
983.692 orang tersebar secara proposional 44 kecamatan dan 267 kelurahan di
Jakarta ,survei ini mengunakan tingkat kepercayaan 95 % dengan sampling error
atau margin of error sebesar +/= 2,3 persen.
Kata dia, hasil survei terkait tingkat popularitas ketiga
pasangan calon kepala daerah masyarakat Jakarta 85,2% sangat mengenal pasangan
Agus Harimurti Yudhoyono -Sylviana Murni, karena Agus adalah anak Presiden
keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot
Syaiful Hidayat dikenal sebanyak 100% warga DKI jakarta karena kasus penistaan
agama Islam, lalu pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dikenal oleh 80,2% warga
DKI Jakarta karena di usung oleh partainya Prabowo Subianto.
Selain itu, masyarakat Jakarta memberikan nilai keraguan
akan kemampuan Agus Yudhoyono-Sylviana untuk memimpin Jakarta, sebesar 36,2%,
sedangkan pasangan Ahok-Djarot 29,2%,
karena sering mengeluarkan kebijakan yang banyak melanggar hukum dan aturan
seperti dalam kasus pembelian tanah RS Sumber Waras dan sering berbicara kasar
terhadap masyarakat .
"Sehingga menimbulkan masalah yang harus tidak perlu
terjadi sehingga menghambat kinerja Pemprov DKI Jakarta," ungkapnya.
Sedangkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno masyarakat
Jakarta memiliki tingkat keraguan dalam kepemimpinan mereka memimpin Jakarta
sebanyak 16,2%.
"Dari survei jawaban masyarakat mengatakan, bahwa Anies
Baswedan-Sandiaga memiliki kemampuan yang lebih baik dalam memimpin dibandingkan
kedua pasangan tersebut," tuturnya.
Menurutnya, sebanyak 45,2% masyarakat Jakarta akan memilih
pasangan Anies Baswedan -Sandiaga Uno dan sebanyak 24,5% masyarakat Jakarta
akan memilih pasangan Ahok-Djarot.
Sedangkan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono -Sylviana Murni
akan dipilih oleh 19,7%. Lalu, warga Jakarta yang belum mau memberikan
pilihannya pada ketiga pasangan tersebut sebanyak 6,3% dan yang tidak memilih
sebanyak 4,3%.
"Lembaga Kajian Pemilu Indonesia menilai dari gambaran
survei ini akan terjadi dua putaran dalam Pilkada DKI Jakarta, dan yang punya
kans besar sudah selamat masuk putaran kedua adalah pasangan Anies Baswedan
-Sandiaga Uno sedangkan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono -Sylviana Murni dan
pasangan calon kepala daerah Basuki Tjahaja-Djarot Syaiful masih harus
bertarung masuk dalam putaran kedua," pungkasnya. (okezone.com)
loading...
Post a Comment