Demi Recehan, Mereka Bertaruh Nyawa di Jembatan Sewo
SUARAPANTURA.COM -
Sejumlah warga di perbatasan Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Subang mulai
mengais rezeki dengan menjadi penyapu uang di Jembatan Sewo menyusul sudah
ramainya para pemudik yang melintasi Jalur Pantura Indramayu.
Para penyapu Jembatan Sewo yang rata-rata didominasi
kalangan anak-anak hingga pria dewasa ini berharap bisa meraup uang receh dari
lemparan para pemudik yang melewati jalur tersebut meski harus bertaruh nyawa.
Disampaikan Didi (30), salah satu penyapu uang Jembatan
Sewo, pihaknya memilih menjadi penyapu Jembatan Sewo untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari dan untuk keperluan pada lebaran nanti, meski pekerjaanya tersebut
banyak mengandung risiko.
“Mau bagaimana lagi, kami juga perlu untuk makan meski risikonya
banyak, disyukuri saja,” tuturnya, Selasa (20/6).
Dia beserta warga lainya biasanya memulai pekerjaan sejak
pukul 17.00 WIB hingga malam hari, kemudian dilanjutkan hari berikutnya. “Ada
juga memang dari pagi, tergantung sih,” cetusnya.
Dikatakanya, dari hasil menyapu tersebut setiap harinya ia
bisa mendapatkan Rp 20 sampai Rp 50 ribu dari sejumlah pengendara roda dua
maupun roda empat yang melintasi Jembatan Sewo tersebut.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Indramayu, AKP Asep Nugraha mengatakan, pekerjaan itu
memiliki risiko yang sangat tinggi. Pasalnya, ribuan pengendara setiap harinya
melintas dengan kecepatan tinggi. Kondisi tersebut akan rawan terjadi
kecelakaan bagi para pengendara khususnya pemudik maupun pengais rejeki.
Meski risiko yang sangat tinggi, namun bagi ratusan warga
sepertinya tidak ada jalan pilihan lain selain mengais rejeki dari uang
lemparan sawer dari pengendara. Bahkan pendapatan para pengis ini dalam sehari
bisa mencapai lebih dari Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu.
Meski mereka sadar sudah ada larangan dari petugas, mereka
tetap mengais rejeki dari pengguna jalan yang melintas di Jembatan Sewo
tersebut. (Fajar Cirebon)
loading...
Post a Comment