Agus Paling Buncit di Hitung Cepat, Ini Kata Pengamat CSIS
JAKARTA -
Pengamat Politik dari CSIS Philiph Joseph Vermonte mengatakan, kekalahan calon
Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dalam
proses hitung cepat (quick count) tak lepas dari peran Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY).
Menurut Philiph, kemunculan SBY dalam beberapa kali
kesempatan seperti kicauannya di akun media sosial twitter, dan disebutnya nama
dia oleh Antasari Azhar yang turut berperan dalam kriminalisasinya beberapa
waktu lalu, justru merugikan Agus, putranya.
Adapun kehebohan itu kata Philiph membuat suara dukungan
yang awalnya untuk Agus menjadi terpecah, dan beralih ke pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur lainnya.
“Saya kira perhatian pemilih itu terpecah. Kan harusnya SBY
fokusnya ke kampanye, menonjolkan Agusnya. Tapi yang kemarin itu seperti Pak
SBY jadi aktor politik yang lain lagi. Itu saya kira agak merugikan untuk Pak
Agus,” kata Philiph Joseph Vermonte kepada Tempo, Rabu, 15 Februari 2017.
Ia menambahkan, pemilih juga mempertimbangkan independensi Agus
ketika nantinya menjadi gubernur. Karena banyak pemilih yang memperkirakan SBY
akan mendominasi.
“Ada faktor SBY, yang membuat mereka (bertanya), Pak AHY ini
akan menjadi figur yang independen atau enggak saat jadi Gubernur? Karena SBY
akan kelihatan dominan. Dan ini membuat orang tidak mau lagi memilih pak Agus,”
ucapnya.
Hingga pukul 17.00, berdasarkan hitung cepat atau quick
count yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei masih menempatkan pasangan
Agus-Sylvi di posisi ketiga. Adapun lembaga survei PolMark Indonesia mencatat
mereka memperoleh prosentase suara 18,07 persen, dan lembaga survei Indikator
dengan prosentase 17,33 persen.
Adapun di posisi pertama masih ditempati oleh pasangan
Ahok-Djarot. PolMark Indonesia mencatat keduanya unggul dengan prosentase 41,10
persen, dan Indikator mencatat 42,82 persen. Pasangan Anies-Sandi berada di
posisi kedua. PolMark mencatat keduanya memperoleh suara 40,82 persen,
sedangkan Indikator mencatat 39,85 persen. (tempo.co)
loading...
Post a Comment