Aparatur Tutup Mata Siswa Belajar Beralas Bekas Baliho
MAJALENGKA –
Akibat kekurangan ruang kelas, puluhan murid kelas II SDN 1 Wanasalam Kecamatan
Ligung terpaksa menjalani kegiatan belajar mengajar (KBM) menumpang di salah
satu ruangan kosong yang masih satu kompleks dengan bangunan sekolah. Di
ruangan sempit bekas kamar rumah dinas kepala sekolah berukuran 3 X 3 meter
tersebut, para murid melakukan KBM tanpa menggunakan kursi. Mereka menyimak
pelajaran dengan beralas terpal atau bekas baliho.
Menurut sejumlah guru di sekolah tersebut yang enggan
disebutkan namanya, aktivitas KBM yang kurang layak tersebut sudah dijalani dua
angkatan. Sekolah tersebut hanya memiliki enam ruangan, lima ruangan digunakan
untuk kelas dan satu ruangan digunakan untuk ruang guru serta kepala sekolah.
Sehingga salah satu kelas dikorbankan dengan menempati
bangunan lain di luar ruangan yang tersedia. Tahun ini, yang mendapatkan
giliran belajar di luar ruangan bangunan sekolah yang tersedia adalah kelas II.
Sebelumnya, para siswa yang tidak kebagian kelas menumpang di musala sekolah.
Tetapi karena murid yang masih tergolong anak-anak tersebut belum bisa menjaga
kebersihan, dikhawatirkan membuat musala jadi kotor sehingga diungsikan ke
ruangan kosong tersebut.
“Kami terpaksa menggelar KBM di ruangan bekas rumdin yang
kini kondisinya tidak layak karena alasnya tanah. Kemudian kita lapisi dengan
kain terpal dan baliho spanduk agar tidak kotor. Repotnya kalau musim hujan,
atapnya sudah banyak yang bocor serta kebanjiran luapan air dari luar karena
posisinya sejajar dengan lapangan,” ujarnya.
Dia menyebutkan, saat ini kelas II yang belajar di bangunan
tersebut berjumlah 28 siswa. Sedangkan total keseluruhan murid di SDN 1
Wanasalam sekitar 130. Tidak hanya kekurangan ruang kelas, beberapa fasilitas
kursi dan meja untuk KBM para siswa juga tampak sudah tidak kokoh lagi.
Jumlah murid di sekolah tersebut memang cukup banyak dan
bukan hanya berasal dari Desa Wanasalam, tetapi ada beberapa murid yang berasal
dari Desa Ligung Lor dan Desa Putridalem Kecamatan Jatitujuh.
Pihaknya berharap jika pemerintah menambah ruang kelas baru
di sekolah tersebut, agar para siswa yang saat ini belajar di bangunan tua itu
bisa menempati bangunan dan fasilitas sekolah. Sehingga bisa lebih nyaman dalam
menjalani prosesi KBM.
Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Ligung H Ikrom Basuni MMPd
mengakui kondisi tersebut. Menurutnya, sejak lama pihaknya telah mengajukan
pemenambahan ruang kelas baru dan meremajakan fasilitas mebeler yang ada di
sekolah tersebut.
Tetapi karena keterbatasan anggaran yang dialokasikan, maka
pendistribusian anggaran terbagi-bagi untuk membangun atau memperbaiki bangunan
sekolah lain di wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Ligung yang kondisinya tidak
kalah parah. “Sudah lama diusulkan, tapi apa boleh buat anggaranya terbatas.
Maka kita secara bertahap mendistribusikan ke berbagai sekolah lain di UPTD
Ligung yang juga perlu diperbaiki. Mudah-mudahan untuk tahun depan bisa
diprioritaskan yang di sini (SDN 1 Wanasalam, red),” imbuhnya. (Radar
Majalengka)
loading...
Post a Comment