Header Ads

Mudah Jebol, Jarang Dapat Perawatan Balai

Bandung - Badan tanggul saluran irigasi  induk Bendungan Pamarayan  sebelah timur tepatnya di Desa Blokang, Kecamatan Bandung jebol sepanjang 3 meter, Rabu (16/2) lalu. Tanggul jebol karena tidak kuat menahan beban debit saluran air yang dialirkan dari Bendungan Pamarayan.

Kepala UPTD Bendung Pamarayan Cikeusal Hermanto tidak kaget dengan jebolnya tanggul di Desa Blokang. "Dari tahun lalu sudah diprediksi bakal jebol. Sebab badan tanggul masih yang terbuat dari tanah sudah dalam kondisi kritis (tipis),” katanya, Jumat (16/2).
Menurut Hermanto, kondisi tanggul yang kritis sudah dilaporkan kepada Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, Cidurian (BBWSC3) 2016 lalu. Namun belum ada kabar pasti terkait waktu pelaksanaan perbaikannya.

“Malahan yang lebih dulu melaksanakan perbaikan datang dari petani warga Desa Lempuyang, Kecamatan Tanara. Mereka melakukan pemasangan turap menggunakan bambu dan menutup lahan tanggul yang kritis sepanjang 25 meter dengan karung berisi tanah namun tidak bertahan lama hingga akhirnya jebol,” katanya.

Hermanto mengatakan, jebolan tanggul menyebabkan aliran irigasi sementara dimatikan.“Kita berharap secepatnya bisa diperbaiki. Sebab kalau tidak maka warga di wilayah Serang timur dan utara akan berteriak minta air untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian,” katanya.

Diungkapkan Hermanto, luas lahan pertanian yang suplai airnya mengandalkan dari saluran irigasi mencapai puluhan ribu hektar. Tersebar di enam kecamatan yakni Kecamatan Pamarayan, Bandung, Kibin, Binuang, Carenang dan Kecamatan Tanara.

“Selain mereka, PDAM Tirta Al Bantani juga sama akan berteriak karena selama ini kebutuhan air bakunya mengambil dari air saluran irigasi. Jika alirannya mati maka aliran air bersih ke rumah warga juga ikut mati,” katanya.

Suhendi, warga Desa Blokang, Kecamatan Bandung menambahkan, irigasi kritis dikarenakan kontur tanah yang labil.”Tambah kritis lantaran diinjaki puluhan hewan ternak kerbau yang setiap harinya menyebrangi saluran irigasi. Nah kalau sekedar menyebrang tidak masalah tetapi saat pijakan kakinya turun dan naik tanggul irigasi inilah yang mengakibatkan badan tanggul terkikis semakin tipis dan sekarang ini menjadi jebol,” katanya.(Banten Raya)


loading...

No comments