Pembunuhan Kim Jong Nam, Kemlu Minta Tak Bunuh Karakter Aisyah 19 jam lalu
Jakarta -
Direktur Jenderal Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal
meminta semua pihak untuk tidak melakukan pembunuhan karakter terhadap Siti
Aisyah. Publik tak menuding sebagai pelaku pembunuhan. Siti Aisyah, diduga
terlibat dengan anggota kelompok pembunuh Kim Jong-Nam, kakak tiri pemimpin
Korea Utara Kim Jong Un, Senin (13/2/2017).
"Supaya kita tidak melakukan character assassination
(pembunuhan karakter) terhadap yang
bersangkutan. Kita harus sampaikan bahwa dia ini belum ditetapkan sebagai
pelaku. Yang berkembang kan seolah-olah yang bersangkutan sudah pasti
membunuh," ujar Iqbal di Kementerian Luar Negeri, Pejambon, Jakarta, Jumat
(17/2/2017).
Iqbal menilai bahwa jika Aisyah terbukti terlibat harus
dilihat dulu perannya dalam pembunuhan tersebut.
"Kalau pun dia bersalah harus ditentukan lagi apakah
salahnya sebagai pelaku utama atau pelaku pembantu atau sebagai mastermind
karena itu akan punya implikasi hukum yang berbeda-beda," kata dia.
Iqbal menjelaskan bahwa saat ini Aisyah masih dalam
penahanan sementara selama tujuh hari berdasarkan peraturan hukum di Malaysia.
"Kalau pengadilan menemukan bukti akan dibawa ke
pengadilan, kalau tidak, diputuskan deportasi," paparnya.
Kepolisian Diraja Malaysia mengaku menangkap tersangka
anggota kelompok pembunuhan Kim Jong-Nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim
Jong Un. Kepala Kepolisian Diraja Malaysia, Tan Sri Khalid Abu Bakar,
mengungkapkan tersangka yang ditangkap itu adalah perempuan pemegang paspor
Indonesia. Dalam paspor tersebut, perempuan itu bernama Siti Aisah dan berasal
dari Serang, Provinsi Banten.
Saat ini polisi Malaysia masih menginterograsi Siti Aishah,
dan belum mengontak otoritas Indonesia terkait paspornya tersebut. Rabu
(15/2/2017), kepolisian juga berhasil menangkap seorang perempuan yang juga
diduga anggota komplotan pembunuh putra almarhum pemimpin negeri komunis Korut,
Kim Jong Il.
Perempuan tersebut adalah Doan Thi Huong, berusia 29 tahun,
dan berasal dari Nam Dinh, Vietnam. Kedua perempuan tersebut diduga berkomplot
membunuh Kim Jong-Nam memakai racun dengan cara disemprotkan. (Suara.com)
loading...
Post a Comment