Header Ads

Semangat 100 Kali Lipat Warga Bongkaran Kampung Akuarium di TPS

Jakarta - Orang-orang memicingkan matanya di bawah sinar matahari 15 Februari. Sebagian dari mereka memegang payung melindungi diri dari terik saat puncak pesta demokrasi di Ibu Kota ini.

Meski gerah, Dharma Diani tetap bersemangat. Dia adalah warga Kampung Aquarium. Rumahnya telah dibongkar oleh Pemerintah Provinsi DKI, namun dia memilih bertahan dan menolak direlokasi ke rumah susun. Kini dia menggunakan hak politiknya memilih pemimpin Jakarta.

Dharma melangkah 100 meter dari tempat tinggalnya, bedeng di puing bongkaran Kampung Aquarium, menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seberang Museum Bahari, Jl Pasar Ikan, Jakarta Utara. Tak hanya Dharma, warga-warga yang menolak direlokasi dari Kampung Aquarium juga berjalan menuju bilik suara. Sebagian bahkan ikut mengawal berjalannya pemilihan di TPS.


Pantauan detikcom di TPS 16 dan TPS 17, Kampung Aquarium, Rabu (15/2/2017) pukul 11.15 WIB, beberapa warga duduk di depan TPS. Mereka mengembangkan payung sambil duduk mengawasi berjalannya pemilihan di TPS. Dia menggantungkan harapan pada Gubernur terpilih untuk kampung yang sudah dia tempati sejak lahir ini.

"Seratus kali lipat semangat (pemilihan). Untuk gubernur terpilih harapannya, untuk siapapun, penginnya bagi kami korban gusuran kami ingin kampung kami dikembalikan dan direhabilitasi," ujar Dharma ketika ditemui detikcom.

 Semangat 100 Kali Lipat Warga Bongkaran Kampung Akuarium di TPS Foto: Aktivitas di TPS 16 dan 17 Kampung Akuarium (Cici Marlina Rahayu/detikcom)


Kali ini dia tidak melakukan pemilihan di dalam kampungnya. TPS tempatnya melakukan pencoblosan seperti Pilgub tahun-tahun sebelumnya sudah tidak ada. TPS yang digunakannya kini digabung dengan RT lain.

"Kami biasanya di dalam ada dua TPS ya. Sekarang ini kami jadi dicampur sama RT lain," ucapnya.

"Saya di sini tanggung jawab moral aja, dari pribadi, penginnya sampai sore di sini lihat ini," sambungnya.

Warga Kampung Aquarium lainnya, yakni Dewi Sri Widianingsih, mengaku memang sedari awal ingin menggunakan hak suaranya. Dia ingin pemimpin Jakarta nanti berkomitmen melindungi rakyat kecil. "Termasuk yang digusur," kata Dewi.

 Semangat 100 Kali Lipat Warga Bongkaran Kampung Akuarium di TPS Foto: Aktivitas di TPS 16 dan 17 Kampung Akuarium (Cici Marlina Rahayu/detikcom)


Dewi sudah 31 tahun tinggal di Kampung Akuarium, karena dulu mengikuti orang tuanya. Kini tempat tinggalnya telah dibongkar, namun Dewi tak mau pindah ke rumah susun. Daripada menyepakati relokasi ke rusun, dia lebih ingin agar kampungnya dibangun dengan lebih tertata.

"Utamanya ingin direhabilitasi dan ada keadilan. Soalnya selama ini mengadu ke mana-mana cuma basah sama air mata saja," tutur Dewi.

Ketua TPS 16, Penjaringan, Jakarta Utara, Royani mengatakan antusiasme warga memang terasa nyata. Dia juga mengungkapkan harapannya agar pemilihan hari ini berjalan lancar dan tidak ada halangan.

"Ya masih lumayan banyak yang datang, sudah setengah dari total DPT 502, sekitar 200 sampai 300 yang sudah datang, dari kampung Aqurium jumlah DPT ada 200, hanya tadi ada yang mau pilih memakai KTP baru satu orang mendaftar," ucap Royani sejam jelang tengah hari.

"Nanti jam dua belas kita tunggu untuk yang pakai KTP, harapannya semuanya, biar nggak ada masalah biar kita cepat kelar, tidak ada halangan dan rintangan," sambungnya.

Dharma, Dewi, dan warga bongkaran Kampung Akuarium memang tinggal di bedeng. Namun mereka tetap mendapatkan C6, yakni surat pemberitahuan untuk menyoblos. Namun tak semuanya mudah menyalurkan hak suaranya.

Berpartisipasi dan ceritakanlah TPS menarik dan unik di tempat Anda. Anda dapat mengirimkan foto dan informasi via pasangmata.com atau email ke redaksi@detik.com. Jangan lupa sertakan nomor telepon Anda agar kami dapat menggali cerita menarik yang Anda kirimkan.

(detikNews)
loading...

No comments