Ada Pribahasa, Kang Emil: Kalau Kepalanya Bengkok, Ekornya Bengkok Lebih Banyak
BANDUNG-Walikota
Bandung Ridwan Kamil mengaku kecewa, terhadap Kepala Dinas Penanaman Modal
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan beberapa staf lainnya yang tertangkap tangan
oleh Tim Saber Pungli.
Padahal, setiap kali rapat pihaknya selalu menegaskan untuk
menghindari korupsi atau gratifikasi. “Kalau kasus OTT oleh Tim Saber Pungli
itu bagaimana kepalanya. Kalau kepala suka duit, ekornya suka duit, kalau
kepalanya bengkok sedikit ekornya bengkok lebih banyak. Terbukti, tidak hanya
kepala dinas yang tertangkap,” ujar Emil-sapaan akrabnya di Balai Kota Bandung,
Senin (30/1).
Menurut Emil, selama satu minggu ke depan, kemungkinan
pelayanan akan terganggu. “Pemkot Bandung, Kapolrestabes Bandung dan Tim Saber
Pungli akan tetap komitmen berantas pungli. Jangan macam-macam, mau ngakalin
seperti apa modusnya pasti ketahuan, termasuk semua dinas yang berhubungan
langsung dengan pelayanan masyarakat sangat berpotensi besar menyalahi
wewenang,” timpal Emil.
Emil menambahkan, Pemkot Bandung akan membentuk satgas
reformasi birokrasi, terkait proses perizinan usaha di sektor online.
Tujuannya, untuk memastikan teknologi yang digunakan, sudah dikerjakan sesuai
prosedur dan seimbang dengan kebutuhan masyarakat. Satgas dibentuk, menyusul
tertangkapnya Kepala Dinas Penanaman
Modal Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dandan Riza Wardana, saat Operasi Tangkap
Tangan (OTT) oleh Tim Saber Pungli Kota Bandung, Jumat (27/1) malam lalu. “Saya
sudah koordinasi dengan Sekda Kota Bandung untuk segera membentuk tim satgas,”
jelas Emil.
Emil mengatakan, selama ini teknologi yang digunakan untuk
proses perizinan di DPMPTSP sudah cukup baik. Namun, kenyataanya dimanfaatkan
oleh operator dengan cara memperlambat sistem, sehingga kesempatan tatap muka
antara pejabat dengan pemohon izin dimanfaatkan untuk meminta sejumlah uang.
“Ada lima tahapan untuk proses perizinan itu, semua berbasis
online, bahkan pengirimannya melalui kantor pos. Tapi karena sistemnya dibuat
lelet, seperti susah log in atau laporan hasilnya lama dan tidak jelas,
sehingga pemohon datang ke kantor dan terjadilah transaksi. Mungkin ungkapan
permintaanya uangnya ‘izinya mau cepat atau tidak,” papar Emil.
Sementara itu, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro
Pandowo menegaskan, pihaknya masih mendalami kasus OTT tersebut dengan barang
bukti berupa sejumlah uang senilai Rp350 juta, 34 US dolar, mobil Inova dan
buku tabungan serta arsip. Ditanya soal bantahan yang dilontarkan kuasa hukum
Dandan Riza Wardana, yaitu Rohman Hidayat yang menyebut bahwa uang yang
dipersoalkan bukan hasil dari Pungli, melainkan dana Umrah keluarga.
Sekali lagi, Hendro menegaskan, uang itu merupakan hasil
Pungli. “Bantahan itu hal wajar, karena setiap kasus korupsi atau gratifikasi
selalu ada bantahan. Kita akan profesional untuk proses penyidikan pemberkasan
sampai ke tahap pengadilan nanti. Sementara, kami masih dalami kasus ini,”
terangnya.
Pantauan Radar Bandung, aktivitas di Kantor DPMPTSP, Jalan Cianjur, Kota Bandung, lumpuh
total. Tidak ada kegiatan sama sekali, bahkan tidak ada satu staf karyawan pun
yang melayani warga ketika ingin mengurus perizinan usaha. Sontak, fenomena
tersebut menuai kekecewaan dari warga yang akan mengurus perizinan usaha atau
sekedar mencari infornasi seputar persyaratan mendirikan usaha.
Siti Maria (53) salah satunya. Siti mengaku kecewa terhadap
pelayanan DPMPTSP yang menelantarkan warga/pelaku usaha yang ingin mengurus
perizinan usaha. Padahal, tidak ada pemberitahuan sebelumnya terkait tutupnya
kantor DPMPTSP. “Kantor sebesar ini tidak ada satupun karyawan yang bisa
memberi keterangan. Kecewa sudah pasti, tapi mau bagaimana lagi,” ujarnya.
Ditanya soal kasus OTT yang menjerat Kepala DPMPTSP, Siti
mengaku tidak tahu menahu soal tersebut. Kendati demikian, Siti berharap
DPMPTSP bisa bekerja secara profesional dalam melayani warga. “Saya tidak tahu
kasus apa, tapi kan tidak semua pegawainya ditangkap. Harapan saya pelayanan
dibenahi secepatnya dan informasi segera disebarluaskan. Buka pelayanan lagi
kapan, agar warga tidak sia-sia datang,” tandasnya. (Radar Cirebon)
loading...
Post a Comment