Kata Rizal Ramli: Yang Bikin Gaduh Cuma Satu Orang, Sikat Saja...!!!
JAKARTA - Selama
ini elit politik bisa basa basi seolah-olah tidak terjadi apa-apa di negeri
ini. Padahal kenyataannya, terjadi tensi yang sifatnya mengarah ke isu SARA
memanas di masyarakat bawah.
Begitu kata mantan Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli
saat menjadi pembicara di Ulang Tahun ke-9 TVOne sesaat lalu, Selasa (14/2).
Pernyataan ekonom senior Indonesia itu mengarah pada kasus
penodaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Pasalnya, atas
kasus ini ratusan ribu umat Islam membanjiri ibukota dalam Aksi Bela Islam I,
II, dan III, untuk menuntut keadilan.
"Kalau hanya sekadar kompetisi pilkada, nggak ada
masalah, ada ratusan pilkada tanpa ada masalah selama ini. Tapi yang terjadi
tensi ini sifatnya mengarah ke arah sara, soal agama dan suku," ujarnya.
Rizal menegaskan bahwa dirinya tidak pernah membedakan orang
Indonesia berdasarkan suku dan agama. Untuk itu, dalam kasus ini ia menilai
bahwa arogansi, kecongkakan, dan gaya bicara Ahok yang neofasis menjadi pemicu
masalah SARA ini. Apalagi selama memimpin DKI Jakarta, Ahok terkenal sebagai
raja gusur.
"Memang ada yang arogan yang menggunakan isu agama ini
dan juga ada yang congkak, yang neo fasis cara bicaranya, yang main gusur kiri
kanan," sambung Rizal.
Menteri Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid ini
menilai bahwa energi bangsa telah habis dengan sia-sia sejak November tahun
lalu.
"Bayangin sejak bulan november, 4 bulan waktu kita
habis ngurusin soal begini. Kita basa-basi aja, kita nggak ngomong pokok
masalah," ujarnya.
Belum lagi pengajuan hak angket yang diguliorkan di DPR akan
kembali menguras tenaga. Setidaknya 2 bulan waktu akan sia-sia hanya untuk
mengurus masalah yang sama.
"Kalau seandainya menangpun, pasti bakal ribut
lagi," sambung Rizal.
Lebih lanjut, ia menyarankan kepada pemerintah untuk segera
menyikat biang kerok dalam masalah ini. Apalagi kegaduhan besar ini terjadi
hanya dikarenakan satu dan dua orang saja.
"Jadi yang bikin ribut -ribut ini cuma satu, dua orang
saja. Nah menurut saya yang ngaco-ngaco ini disikatlah udah gitu aja,"
pungkasnya. (rmol)
loading...
Post a Comment