Pemdes Protes Rencana Penyaluran Rastra oleh Agen, Kenapa Ya ?
MAJALENGKA –
Rencana pendistribusian beras sejahtera (rastra) yang dulu biasa disebut beras
miskin (raskin) oleh pihak ketiga atau agen, disikapi serius sejumlah
pemerintahan desa di Kecamatan Sumberjaya. Perubahan tersebut disinyalir bakal
menimbulkan gejolak di masyarakat.
“Jangan sampai desa jadi sasaran dengan wacana peraturan
ini. Distribusi oleh agen maupun toko akan menimbulkan kecemburuan serta
gejolak di masyarakat bawah. Ujung-ujungnya kami (pemdes) menjadi sasaran
warga,” tegas Kepala Desa Sumberjaya, Unang Kurniadi SP, Senin (13/2).
Tidak hanya penyaluran rastra, warga juga bakal mendapat
penyaluran paket sembako seperti minyak goreng, gula, dan lain-lain. Dari data
yang diperoleh, tercatat warga kurang mampu yang biasa mendapat jatah rastra di
Sumberjaya berjumlah 424 dari sebelumnya 478.
“Kami sudah rapat bersama ketua RT dan RW, karena mereka
sebelumnya berperan aktif dalam penyaluran raskin kepada warga kurang mampu.
Tetapi dengan rencana ini menurut masing-masing ketu RT lebih baik tidak
diambil distribusinya,” terang Unang.
Ditambahkan Unang, seharusnya pemerintah melakukan
verifikasi data masyarakat yang benar-benar kurang mampu atau miskin. Contohnya
sejumlah data pada rogram PKH masih semrawut, kemudian yang mendapat Kartu
Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) warga itu-itu saja.
Sedangkan yang mengetahui kategori masyarakat miskin tentu pemerintahan di
bawah yakni ketua RT dan RW serta Pemdes.
“Mungkin nanti yang dapat jatah raskin itu dilihat dari
warga berdasarkan kartu kesejahteraan. Apalagi kalau menyeluruh sampai sembako
jika diuangkan bisa lebih dari Rp100 ribu. Kalau masyarakat yang tidak kebagian
pasti menimbulkan gejolak,” imbuhnya.
Hal senada disampaikan Kasi pemerintahan desa Panjalin
Kidul, Ade Tarmad. Pihaknya juga langsung menggelar rapat bersama ketua RT dan
RW terkait rencana program tersebut.
Berbeda dengan desa lain di Kecamatan Sumberjaya, Panjalin
Kidul bakal ada tiga agen untuk distribusi karena jumlah penduduk banyak.
Program tersebut dinilai sangat sensitif, karena selama ini penyaluran oleh
masing-masing ketua RT maupun RW aman dan kondusif. (rc)
loading...
Post a Comment